BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kualitas
pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Hal ini terbukti dengan
peristiwa – peristiwa tawuran para pelajar yang saat ini sedang maraknya
terjadi. Tawuran sudah tidak lagi menjadi pemberitaan yang asing lagi ditelinga kita .
Banyaknya
tawuran antar pelajar yang terjadi di kota – kota besar di Indonesia merupakan
sebuah fenomena yang menarik untuk di bahas. Perilaku pelajar yang anarkis
berasal dari banyak faktor yang mempengaruhi baik faktor internal ataupun
eksternal. Tawuran
pelajar bukan hanya mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cidera
tetapi bisa sampai merenggut nyawa orang lain. Di mata mereka nyawa tidak ada
harganya, bahkan mereka merasa bangga jika berhasil membunuh pelajar sekolah
lain yang mereka anggap musuh mereka. Kekerasan dianggap sebagai solusi yang
paling tepat untuk menyelesaikan suatu masalah tanpa memikirkan akibat-akibat
buruk yang ditimbulkan.
Tawuran antar pelajar semakin menjadi
semenjak terciptanya geng-geng, Perilaku anarki ini selalu dipertontonkan di
tengah-tengah masyarakat, mereka sudah tidak merasa kalau perbuatan mereka itu
sangat tidak terpuji dan mengganggu ketenangan masyarakat, sebaliknya mereka
merasa bangga jika masyarakat itu takut dengan geng atau kelompoknya, padahal
seorang pelajar seharusnya tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji seperti
itu.
Pada
saat bersamaan masyarakat hanya bisa menyaksikan kekerasan demi kekerasan terjadi
antara mereka dan seringkali mencaci perbuatan mereka tanpa berusaha mencari
solusi yang bijak akan permasalahan tersebut. Memojokkan mereka dari
sudut pandang negatif yang ada, seolah-olah seperti seorang terdakwa yang telah
mendapat vonis hukum, yang dipastikan sebentar lagi akan masuk penjara. Padahal
sebenarnya tidak bisa dikatakan sepenuhnya bahwa kesalahan itu berasal dari
dalam diri atau faktor internal pelajar itu sendiri.
Masyarakat yang peduli
terhadap lingkungan remaja menjadi sangat penting untuk menciptakan suasana
yang bersahabat dengan mereka. Masyarakat sering tidak peka terhadap respon
yang di timbulkan remaja. Sehingga tidak sedikit remaja mengalami semacam
gejolak jiwa yang berupa agresi guna menunjukkan keberdaan mereka dalam suatu lingkungan.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dari laporan yang kami yaitu :
1.
Apa
pengertian tawuran?
2.
Apa faktor
yang menyebabkan terjadinya tawuran?
3.
Apa dampak
dari tawuran?
4.
Bagaimana
cara mencegah terjadinya tawuran?
1.3
Tujuan
Tujuan dari
laporan kami yaitu:
1.
Berbagi
informasi mengenai tawuran antar pelajar.
2.
Memberikan
gambaran kepada pembaca dampak tawuran kelompok pelajar.
3.
Mengetahui peran
keluarga, guru dan Pemerintah terhadap kecenderungan kenakalan remaja
khususnya tawuran antar pelajar.
4.
Cara mengatasi Tawuran antar pelajar.
1.4 Sasaran
Penulisan ini ditujukan kepada seluruh
kalangan masyarakat khususnya para pelajar dimana akhir-akhir ini sering
terjadi tawuran antar pelajar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian tawuran
Menurut
Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “tawuran”dapat diartikan sebagai perkelahian
yang meliputi banyak orang.
Secara psikologis,
perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu
bentuk kenakalan remaja (juvenile
deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke
dalam 2 jenis delikuensi yaitu
1.
Delikuensi situasional, perkelahian terjadi
karena adanya situasi yang “mengharuskan” mereka untuk berkelahi. Keharusan itu
biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat.
2.
Delikuensi sistematik, para remaja yang
terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng.
Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti angotanya,
termasuk berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh kebanggaan apabila dapat melakukan
apa yang diharapkan oleh kelompoknya. Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa
remaja seorang remaja akan cenderung membuat sebuah genk yang mana dari
pembentukan genk inilah para remaja bebas melakukan apa saja tanpa adanya
peraturan-peraturan yang harus dipatuhi karena ia berada dilingkup kelompok
teman sebayanya.
Menurut
Mansoer (dikutip dalam Solikhah, 1999) “perkelahian pelajar” atau yang biasa
disebut dengan tawuran adalah perkelahian massal yang merupakan perilaku
kekerasan antar kelompok pelajar laki-laki yang ditujukan pada kelompok pelajar
dari sekolah lain.
Tawuran
adalah salah satu bentuk kenakalan
remaja, yaitu kecenderungan remaja untuk melakukan tindakan melanggar
aturan yang dapat mengakibatkan kerugian dan kerusakan baik terhadap dirinya
sendiri maupun orang lain. Umumnya dilakukan oleh remaja di bawah umur 17
tahun.
Aspek kecenderungan kenakalan remaja terdiri dari :
1)
Aspek
perilaku yang melanggar aturan atau status.
2)
Perilaku
yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.
3)
Perilaku
yang mengakibatkan korban materi.
4)
Perilaku
yang mengakibatkan korban fisik.
Sumber:http://jendelailmupendidikan.blogspot.com/2013/08/tawuran-pelajar-pengertiandefinisiarti.html
Tawuran atau Tubir adalah istilah yang sering
digunakan masyarakat Indonesia,
khususnya di kota-kota besar sebagai perkelahian atau tindak kekerasan.Biasanya
dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Tawuran merupakan suatu
penyimpangan sosial yang berupa perkelahian.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tawuran
Tawuran
merupakan suatu kegiatan perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh
sekelompok atau suatu rumpun masyarakat.
2.2
Faktor-faktor penyebab
tawuran
Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan
tawuran pelajar, diantaranya :
a.
Faktor
Internal
Faktor internal ini terjadi didalam diri individu itu
sendiri yang berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru dalam
menyelesaikan permasalahan disekitarnya dan semua pengaruh yang datang dari
luar. Remaja yang melakukan perkelahian biasanya tidak mampu melakukan adaptasi
dengan lingkungan yang kompleks. Maksudnya, ia tidak dapat menyesuaikan diri
dengan keanekaragaman pandangan, ekonomi, budaya dan berbagai keberagaman
lainnya yang semakin lama semakin bermacam-macam.
Para remaja yang mengalami hal ini akan
lebih tergesa-gesa dalam memecahkan segala masalahnya tanpa berpikir terlebih
dahulu apakah akibat yang akan ditimbulkan. Selain itu, ketidakstabilan emosi
para remaja juga memiliki andil dalam terjadinya perkelahian. Mereka biasanya
mudah friustasi, tidak mudah mengendalikan diri, tidak peka terhadap
orang-orang disekitarnya. Seorang remaja biasanya membutuhkan pengakuan
kehadiran dirinya ditengah-tengah orang-orang sekelilingnya.
b.
Faktor
Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar
individu, yaitu :
1.
Faktor
Keluarga
Keluarga adalah tempat dimana
pendidikan pertama dari orangtua diterapkan. Jika seorang anak terbiasa melihat
kekerasan yang dilakukan didalam keluarganya maka setelah ia tumbuh menjadi remaja
maka ia akan terbiasa melakukan kekerasan karena inilah kebiasaan yang datang
dari keluarganya. Selain itu ketidak harmonisan keluarga juga bisa menjadi
penyebab kekerasan yang dilakukan oleh pelajar. Suasana keluarga yang
menimbulkan rasa tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yang
kurang baik dapat menimbulkan bahaya psikologis bagi setiap usia terutama pada
masa remaja.
Menurut Hirschi (dalam Mussen dkk,
1994). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu penyebab kenakalan
remaja dikarenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figure teladan yang
baik bagi anak (hawari, 1997).
Berdasarkan hasil penelitian
ditemukan bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja dikarenakan tidak
berfungsinya orang tua sebagai figure teladan yang baik bagi anak (hawari,
1997). Jadi disinilah peran orangtua sebagai penunjuk jalan anaknya untuk
selalu berprilaku baik.
2. Faktor Sekolah
Sekolah tidak hanya untuk menjadikan
para siswa pandai secara akademik namun juga pandai secara akhlaknya . Sekolah
merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan diri menjadi lebih baik. Namun
sekolah juga bisa menjadi wadah untuk siswa menjadi tidak baik, hal ini
dikarenakan hilangnya kualitas pengajaran yang bermutu. Contohnya disekolah
tidak jarang ditemukan ada seorang guru yang tidak memiliki cukup kesabaran
dalam mendidik anak muruidnya akhirnya guru tersebut menunjukkan kemarahannya
melalui kekerasan. Hal ini bisa saja ditiru oleh para siswanya. Lalu disinilah
peran guru dituntut untuk menjadi seorang pendidik yang memiliki kepribadian
yang baik.
3.
Faktor
Lingkungan
Lingkungan rumah dan lingkungan
sekolah dapat mempengaruhi perilaku remaja. Seorang remaja yang tinggal
dilingkungan rumah yang tidak baik akan menjadikan remaja tersebut ikut menjadi
tidak baik. Kekerasan yang sering remaja lihat akan membentuk pola kekerasan
dipikiran para remaja. Hal ini membuat remaja bereaksi anarkis. Tidak adanya
kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu senggang oleh para pelajar
disekitar rumahnya juga bisa mengakibatkan tawuran.
4.
Faktor Pacar
Masalah
pacar seperti berebut pacar, saing-saingan pacar, ada yang menggoda pacar satu
sekolah, juga acapkali menimbulkan tawuran yang kemudian bereskalasi menjadi
tawuran antar sekolah yang melibatkan massa yang besar karena solidaritas atas
sesama.
5.
Faktor Geng
Hampir
setiap sekolah terutama sekolah negeri memiliki geng yang didirikan oleh
kakak-kakak kelas, yang kemudian diwariskan kepada adik-adiknya di sekolah.
Proses pewarisan geng ini kepada adik kelas sekaligus menanamkan budaya geng
yang harus ditaati dan dilaksanakan telah menjadikan sekolah sebagai pusat
tawuran dan bullying. Mereka yang sudah telanjur menjadi anggota geng, tidak
berani mengundurkan diri, karena takut mendapat perlakukan kasar dan membahayakan
jiwa mereka. Pengaruh alumni dari geng suatu sekolah sangat kuat, sehingga
kekerasan seolah menjadi budaya yang sulit dihapus.
6.
Faktor Ekonomi
Masalah
ekonomi juga acapkali menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya tawuran.
Kesenjangan ekonomi antar pelajar, dan persaingan antar sesama, menyebabkan
sering terjadi tawuran di kalangan pelajar dan masyarakat.
Sumber :http://iftitahnj.blogspot.com/2011/06/makalah-tawuran-pelajar.html
2.3. Macam-macam tawuran
a.
Tawuran
di tingkat sekolah
Tawuran paling banyak diartikan sebagai perkelahian massal
antaradua kubu siswa suatu sekolah. Misalnya tawuran antar SMA C melawan SMA D
yang sering diakibatkan oleh hal-hal sepele, mulai dari saling mengejek, sampai
tawuran karena salah satu sekolah memang ingin mengajak tawuran sekolah lain
karena hanya ingin bersenang-senang.
b.
Tawuran
di tingkat fakultas
Tawuran di tingkat fakultas (kampus) biasanya dilakukan
antar mahasiswa kampus itu sendiri, namun berbeda faklutas.Misalnya
mahasiswa fakultas XXX mempunyai masalah dengan fakultas lain; maka tawuran
biasanya akan terjadi di dalam area universitas / kampus. Sebab tawuran di
tingkat fakultas biasanya hampir sama dengan sebab tawuran di tingkat sekolah.
2.4
Dampak Tawuran
Tawuran
antar pelajar yang ada di Indonesia saat ini sudah menjadi agenda rutin dan
sepertinya sudah membudaya dalam kalangan mereka. Banyak tawuran yang terjadi
antar sekolah hanya karena dendam dari alumni yang tidak terbalas dan
akhirnya menjadi budaya turun temurun yang susah untuk dihapuskan atau
dihilangkan dari sekolah tersebut. Apabila tawuran tetap ditumbuh kembangkan di
kalangan pelajar maka akan menimbulkan dampak negatif berupa kerugian. Tidak
hanya bagi mereka para pelajar dan sekolah yang bersangkutan, namun juga
masyarakat sekitar.
Kerugian
tersebut antara lain:
a.
Kerusakan tempat tawuran / material.
Dalam kerusakan di tempat mereka melakukan
aksi tersebut kebanyakan dari para pelaku tawuran tidak mau bertanggung jawab
atas kerusakan yang mereka timbulkan. Biasanya mereka hanya
lari setelah puas melakukan tawuran. Contohnya pecahnya kaca pada mobil,
perusakan fasilitas umum, pembakaran ban ataupun kendaraan bermotor dsb.
b.
Rusaknya citra baik sekolah.
Pencitraan yang baik yang telah dibangun
oleh para perangkat sekolah, baik itu kepala sekolah, jajaran guru dan
karyawan, serta prestasi yang diraih oleh murid yang lain akan pudar dan sirna
apabila murid-murid yang lain masih mempertahankan tradisi tawuran. Akibatnya
di tahun ajaran berikutnya, peminat calon murid baru akan berkurang.
c.
Adanya korban jiwa.
Tawuran antar pelajar
selain merugikan secara material juga mengakibatkan adanya korban jiwa.
Misalnya tawuran antar pelajar yang menggunakan senjata tajam seperti batu,
clurit, dan senjata tajam lainnya menyebabkan adanya korban luka baik korban
luka ringan maupun berat, dan bisa juga ada korban meninggal.
d.
Dampak psikis.
Contohnya keresahan
masyarakat dan traumatik. Keresahan masyarakat ini akan menimbulkan rasa tidak
percaya terhadap generasi muda yang seharusnya menjadi agen perubahan bangsa.
Selain keresahan itu, traumatik bisa dialami oleh masyarakat yang ada di lokasi
saat terjadi tawuran. Masyarakat akan menjadi takut dan tidak berani lagi
berhadapan dengan kelompok pelajar.
e.
Rasa
malu orang tua dan pihak sekolah atas ketidakberhasilan mendidik anak didiknya.
f.
Proses
pembelajaran yang tertunda, dikarenakan skorsing ataupun di keluarkan dari
sekolah.
g.
Dipenjarakan.
a.
Menurunnya
moralitas para pelajar
Yang paling dikhawatirkan oleh
para pendidik adalah berkurangnya penghargaan siswa terhadap toleransi,
perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain. Para pelajar itu belajar bahwa
kekerasan adalah cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah mereka, dan
karenanya memilih untuk melakukan apa saja agar tujuannya tercapai. Akibat yang
terakhir ini jelas memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kelangsungan
hidup bermasyarakat di Indonesia.
2.5
Contoh tawuran
a.
3 Mei 2012
Satu
pelajar meninggal dunia diantara luka-luka akibat tawuran pelajar di Jalan
Ampera RT 03/05 Bekasi Timur, Kota Bekasi. Korban tewas diketahui bernama Bayu
Dwi Kurniawan (16). Ia tewas dengan luka bacok di tubuhnya, sedangkan dua
rekannya Rahman Aldi (17), dan Muhaji Adenan (16) dirawat akibat terkena
lemparan batu.
b.
26 Juli 2012
Tawuran
siswa SMA Budi Utomo dengan Santa Yoseph di Jalan Kramat Raya Senen, Jakarta
Pusat. Korban benama Roni (28). Ia mengalami luka bakar di bagian kaki kanannya
akibat lemparan air keras.
c.
29 Agustus 2012
Siswa SMP
bernama Jasuli (16) meninggal dunia akibat tawuran di Stasiun Panjang Buaran
Duern Sawit, Jakarta timur. Jasuli tewas tersambar Kereta Api yang melintas. Ia
yang sebelumnya terlbat tawuran dengan pelajar lain itu tak menyadari kereta
api. Alhasil ia pun tersambat dan terseret hingga tewas.
d.
12 September 2012
Tawuran
kembali merenggang nyawa, kali ini pelajar kelas SMK Baskara Pancoran Mas Depok
bernama Didik Triyuda. Ia tewas setelah terlibat tawuran di Jalan Raya Sawangan
perempatan masjid Mampang Pancoran Mas Depok.
e.
26 September 2012
Tawuran
yang merenggut nyawa Deni Januar (27), siswa kelas XII SMA Yayasan Karya 66. Ia
tewas setelah dibacok dibagian perut oleh siswa STM Kartika Zeni di Manggarai,
Jakarta Selatan, rabu siang.
f.
12 September 2012
Tawuran di Jalan
Raya Sawangan peremptan Masjid Pancoran Mas Depok tanggal 12 September 2012. Korban Didik Triyuda
pelajar kelas 3 SMK Baskara meninggal dunia. Terjadi tawuran pelajar yang menewaskan
satu orang pelajar dari SMK Baskara Pancoran Mas Depok Tawuran antar pelajar SMK terjadi di seberang Gerbatama Universitas
Indonesia (UI). Puluhan pelajar antar dua SMK terlibat tawuran dengan sasaran
bus Debora jurusan Lebak Bulus - Depok.
Kejadian
berawal saat belasan siswa SMK berada di dalam bus Debora ke arah Margonda,
Depok. Tiba - tiba belasan siswa yang berada di pinggir jalan pun mengolok -
olok pelajar di dalam bus. Lantaran bus mengetem di jalan untuk mendapat
penumpang, kedua kelompok pelajar tersebut akhirnya beradu mulut hingga saling
lempar batu.
Penumpang di dalam bus Debora pun kesal hingga
berinisiatif menangkap beberapa diantaranya dan membawanya ke Polres Depok.
"Mereka lempar - lemparan batu, akhirnya kita suruh
sopir untuk cepat jalan, dan sejumlah pelajar kami tangkap saja untuk dibawa ke
Polres, biar kapok," ujar salah satu penumpang, Imam (42), Senin 14 Mei
12. Kabagops
Polres Depok Kompol Suratno mengatakan pihaknya masih memeriksa sejumlah
pelajar. Motifnya lantaran kedua kelompok pelajar SMK swasta tersebut saling
ejek. "Masih kami selidiki, kalau memang ada tindak pidana akan kami
proses, tetapi kalau tidak bawa senjata tajam atau narkoba dan miras, kita
kembalikan ke orang tua dengan syarat membuat surat pernyataan,"
tandasnya.
g.
26 September 20112
Tawuran
di Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan Rabu Siang Tanggal 26 Semptember
2012. Korban Deny Yanuar (27) siswa kelas XII SMA Yayasan Karya
66. (Yake). Tersangka Pembacokan : AD, Siswa STM Kartika Zeni. Serta E dan G
yang juga STM Kartika Zeni.
JAKARTA --
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Hermawan membeberkan kronologis
peristiwa tawuran antarpelajar SMA Yayasan Karya 66 (Yake) dan SMK Kartika Zeni
yang terjadi di Jalan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (26/9). Ia
mengaku memang belum diketahui motif tawuran itu, tapi aksi itu merupakan
tawuran lanjutan yang sering dilakukan pelajar sekolah tersebut.
"SMK Kartika Zeni dan
SMA Yayasan Karya 66 kan berada di wilayah Jakarta Timur nah mereka (saksi)
menyampaikan pertengkaran sudah sejak lama terjadi di sana. Jadi
ini peristiwa lanjutan. Kebetulan rumah mereka di Saharjo, Manggarai
sekitarnya. Jadi tadi saat turun angkot ke rumah masing-masing mereka
berpapasan dan terjadilah tawuran," papar Hermawan di Polres Jaksel, Rabu
Malam. Saat tawuran terjadi jumlah pelajar SMK Yake hanya 8 delapan orang.
Jumlah ini lebih sedikit dibanding kelompok penyerang SMA Kaze yang berjumlah
20 orang.
"Saat bertemu mereka (pelajar Yake) langsung diserang.
Karena jumlahnya sedikit mereka langsung lari kocar-kacir. Salah satu siswa
Kaze membawa senjata tajam untuk membacok korban yang lari tertinggal dari
teman lainnya," sambung Hermawan. Kini pelaku dari
SMK Kaze telah dibekuk kepolisian. Pelaku berinisial AD. Ia mengakui membawa
senjata tajam dan membacok korban hingga tewas.
h.
24 September 2012
Tawuran pelajar SMAN 6 & SMAN 70 di Bundaran
Bulungan, Blok M Plaza Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Korban pelajar dari
siswa SMAN 6, Alawi Yusianto tewas dalam aksi tawuran tersebut. Sementara itu
rekannya Ramdan Dimas dan Diaz Fahlevi mengalami luka-luka. Alawi tewas
dibacok oleh Fitra Rahmadhani, siswa dari SMAN 70.
pertikaian yang hangat diperbincangkan, antara
pelajar yang terjadi di bulungan antara SMAN 70 dan SMAN 6 menewaskan satu
orang pelajar SMAN 6.
Komisi Nasional Perlindungan Anak (KPAI),
mencatat sepanjang enam bulan pertama di tahun 2012. Sudah ada 139 kasus
tawuran pelajar. Naik dari tahun sebelumnya
sebanyak 128 kasus.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
Permasalahan
yang timbul seperti Tawuran antar pelajar memang bukanlah masalah sepele,
dikarenakan makin banyaknya peristiwa serupa yangterjadi belakangan ini, hal
ini sangat disayangkan karena tidakan tersebut sangatlah tidak terpuji, dan
eksistensi diri para pelajarlah sebagai pemicu terjadinya bentrok antar
pelajar.
Kita harus semakin prihatin akan
peristiwa yang terjadi disekitar kita, karena banyak faktor yang melatar
belakanginya, antara lain faktor internal, yaitu pribadi atau individu dan
faktor eksternal, seperti : orang tua, sekolah, dan lingkungan sekitar, dalam hal ini
orang tua sangat memiliki peranan penting dalam mendidik anak, karena teladan
dan contoh yang baik bisa membuat seorang anak menjadi baik, begitupula
sebaiknya, dan peran serta sekolah serta lingkungan juga sangat diharapkan,
dimana kondisi yang kondusif bisa berdampak pada keadaan sekitar.
Perkelahian terjadi karena adanya
situasi yang mengharuskan mereka untuk berkelahi. Biasanya muncul akibat adanya
kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat kekerasan makin mewabah di
mana-mana. Wajah-wajah beringas para remaja kita telah menjadi momok tersendiri
di tengah-tengah masyarakat yang makin tak karuan ini. Karena para remaja
nantinya akan jadi generasi akan menjadi penerus bangsa ini dan mampu menjadi
pemimpin keluarga masa kelak mendatang. Banyak hal yang bisa dipelajari dari
peristiwa ini, selain dari dampak yang tentunya sangat-sangat merugikan diri
sendiri dan juga orang lain, serta cara-cara yang bisa diterapkan untuk
menghindari terjadinya tawuran.
3.2
Saran
Dalam menyikapi masalah remaja
terutama tentang tawuran pelajar diatas, kami memberikan beberapa saran. Diantaranya :
a.
Membuat
Peraturan Sekolah Yang Tegas
Bagi siswa siswi yang terlibat dalam tawuran akan
dikeluarkan dari sekolah. Jika semua siswa terlibat tawuran maka sekolah akan
memberhentikan semua siswa dan melakukan penerimaan siswa baru dan pindahan.
Setiap pelajar siswa siswi harus dibuat takut dengan berbagai hukuman yang akan
diterima jika ikut serta dalam aksi tawuran. Bagi yang membawa senjata tajam
dan senjata khas tawuran lainnya juga harus diberi sanksi.
b.
Memberikan
pendidikan anti tawuran
Pelajar diberikan pemahaman tentang tata cara menghancurkan
akar-akan penyebab tawuran dengan melakukan tindakan-tindakan tanpa kekerasan
jika terjadi suatu hal, selalu berperilaku sopan dan melaporkan rencana
pelajar-pelajar badung yang merencanakan penyerangan terhadap pelajar sekolah
lain. Jika diserang diajarkan untuk mengalah dan tidak melakukan serangan
balasan, kecuali terpaksa.
c.
Memisahkan
pelajar berotak kriminal dari pelajar yang lain
Setiap manusia memiliki sifat bawaan masing-masing. Ada yang
baik, yang sedang dan ada yang kriminil. Daripada menularkan sifat jahatnya
kepada siswa yang lain lebih baik diidentifikasi dari awal dan dilakukan
bimbingan konseling tingkat tinggi untuk menghilangkan sifat-sifat jahat dari
diri siswa tersebut. Jika tidak bisa dan tetap berpotensi tinggi membahayakan
yang lain segera keluarkan dari sekolah.
d.
Kolaborasi
belajar bersama antar sekolah
Selama ini belajar di sekolah hanya di situ-situ saja sehingga
tidak saling kenal mengenal antar pelajar sekolah yang satu dengan yang
lainnya. Seharusnya ada kegiatan belajar gabungan antar sekolah yang berdekatan
secara lokasi dan memiliki kecenderungan untuk terjadi tawuran pelajar. Dengan
saling kenal mengenal karena sering bertemu dan berinteraksi maka jika terjadi
masalah tidak akan lari ke tawuran pelajar, namun diselesaikan dengan cara
baik-baik.
e.
Membuat
program ekstrakurikuler tawuran
Diharapkan setiap sekolah membuat ekskul konsep baru bertema
tawuran, namun tawuran pelajar yang mendidik, misalnya tawuran ilmu, tawuran
olahraga, tawuran otak, tawuran dakwah, tawuran cinta, dan lain sebagainya yang
bersifat positif. Tawuran-tawuran ini sebaiknya bukan bersifat kompetisi,
tetapi bersifat saling mengisi dan bekerjasama sehingga bisa bergabung dengan
ekskul yang sama di sekolah lain.
f.
Patroli polisi dan satpol PP
Patroli polisi dan satpol PP diintensifkan saat jam
pulang sekolah, karena siswa atau mahasiswa yang berbeda almamater biasanya
akan cepat tersulut emosinya saat mereka berpapasan dengan jumlah yang banyak.
trims, ini lengkap, jadi mudah mengerjakan pr
ReplyDeletetrims, ini lengkap, jadi mudah mengerjakan pr
ReplyDeleteWah, alhamdulillah admin seneng dengernya :) semoga bermanfaat dan membantu ya.
Deletewaaah , dapat yang dicari :D
ReplyDeleteMakasiih miin
Alhamdulillah !
DeleteSemoga artikel admin bermanfaat yaa ;)
makasih, ini sangat membantu saya
ReplyDeleteSama-sama :) Alhamdulillah bisa membantu :)
DeleteIKUTI EMTEK GOES TO CAMPUS 2017 DI BANDUNG
ReplyDeleteagen bola terpercaya
ReplyDeletesitus bola terbaik
bandar bola
judi bola
judi online
agen sbobet
agen ibcbet
agen mansion88
agen casino
agen casino terpercaya
casino online
judi casino
situs casino online terbaik
Agen Slot
bandar slot
slot mesin
game slot online indonesia
daftar slot online
judi mesin slot online
agen judi slot mesin
judi slot uang asli
judi slot online android
judi slot indonesia
slot online terpercaya
poker online
agen poker
situs poker online terpercaya
agen poker terbaik
poker uang asli
situs togel
togel online
togel terpercaya
agen togel
bandar togel terbaik
togel terbaik
togel online terbaik
togel online terpercaya
judi online
daftar togel terbaik
bandar togel
agen poker
agen poker terpercaya
poker online
domino qq
bandar ceme
poker online terpercaya
ceme
situs poker terpercaya
situs poker terbaik
situs judi online
agen judi terpercaya
togel online
judi bola
casino online
poker online
poker online terpercaya
poker online terbaik
agen poker terbaik
bandar ceme
domino qiu qiu
agen domino
poker indonesia
It’s really a great and useful piece of information. I’m glad that you just shared this helpful information with us.
ReplyDeleteOk thanks. i'm glad too if this one can be useful for u.
DeletePlease stay us informed like this. Thanks for sharing. ??
ReplyDeleteInsyaallah.i'll be. thanks for visiting my blog.
DeleteI think this post will be a fine read for my blog readers too, could you please allow me to post a link to my blog. I am sure my guests will find that very scr888 apk all version useful.Valuable information! Looking forward to seeing your notes posted.
ReplyDeleteThis is one of the most incredible blogs Ive read in a very long time. The amount of information in here is stunning, like you practically tm.scr888.apk wrote the book on the subject. Your blog is great for anyone who wants to understand this subject more. Great stuff; please keep it up!
ReplyDeleteYou have a tm.scr 918 kiss great blog - I would think your readership is very high
ReplyDeleteI am really very agree with your ultra test x male enhancement qualities it is very helpful for look like home. Thanks so much for info and keep it up.
ReplyDeleteI wanted to thank you for this great read!! I definitely enjoying every little bit of it.I have you bookmarked to check out new stuff you post.
ReplyDeleteI guess there's always an easier way ...
download joker123 iphone
daftar joker123
link login joker123
joker123 net manual
joker168
joker123 jackpot
login joker123
scr888 android and ios download I am really scr888 download apk 2019 very agree with scr888 login your qualities it is very helpful scr888 918kiss for look like home. Thanks so much for scr888 register info and keep it up.
ReplyDeleteSalah seorang warga juga pengunjung pameran yang enggan dimediakan namanya menuturkan, aksi perkelahian antar kedua belah pihak itu tiba-tiba saja pecah.
ReplyDeleteLukQQ
Situs Ceme Online
Agen DominoQQ Terbaik
Bandar Poker Indonesia
makasih kak,ngebantu aku banget;)
ReplyDeletekelas 9L jangan ada yang make ya . ehe
-fts
Alhamdulillah, glad to hear that! You're welcome!
Delete