PART 3
18 Februari 2014...
Tepat 3 minggu lamanya kakek dirawat di rumah sakit. Aku selalu berdoa agar
kakek cepat sembuh dan bisa bercanda tawa lagi denganku. Di rumah aku hanya
bersama Bi Surti. Tanpa kakek yang biasanya aku ajak bercanda. Sungguh sangat
menyedihkan. Sore ini, aku berniat mengunjungi kakek dengan ditemani Bi Surti.
Aku juga ingin meminta doa karena lusa aku akan mengikuti Lomba Olimpiade Sains
Nasional Mapel Biologi Tingkat Provinsi. 1 Bulan yang lalu aku mengikuti lomba
tersebut tingkat Kabupaten dan alhamdullilahnya aku mendapat juara 1. Sesuai
dengan ketentuan, juara 1 sampai dengan 3 maju ke provinsi. Aku sangat
bersemangat mengikuti lomba tersebut.
Aku ingin membanggakan ayah, ibu, kakek,
guru, dan semua orang yang telah mendukungku selama ini. Aku dan Bi Surti ke
rumah sakit naik taksi. Dan setelah beberapa lama, akhirnya kami sampai juga di
rumah sakit. Aku dan Bi Surti bergegas menuju ruang rawat kakek. Aku sudah
tidak sabar ingin melihat keadaan kakek. Akhirnya kami pun sampai di ruang
rawat kakek. Terlihat kondisi kakek belum saja membaik. Banyak alat-alat yang
masih terpasang di tubuh kakek. “Assalamu’alaikum.”ujarku menyapa ibu dan
kakek. “Wa’alaikumsalam.”jawab ibu dan kakek bersamaan. “Kakek bagaimana
keadaannya?Sudah membaik kan?”tanyaku pada kakek. Dan kakek pun menjawab “Kakek
tidak apa-apa Sekar, jangan mengkhawatirkan kakek ya.”.Terlihat sekali kakek
berbohong kepadaku, karena wajah kakek saja masih pucat. Tiba-tiba Ibu
menghidupkan suasana”Oh iya Sekar, lusa mau lomba di provinsi kan? Sekar harus
semangat ya!”. “Apa?Sekar mau lomba di provinsi?”sahut kakek. Kemudian aku pun
menjawab “Iya kek, lusa aku lomba di provinsi dan dikarantina selama 1 minggu.
Aku merasa sedih karena tidak bisa menjenguk kakek selama 1 minggu. Pasti aku
akan merindukan kakek.”. Kemudian kakek pun menjawab “Sudahlah Sekar, kamu
tidak usah terlalu mencemaskan kakek. Kakek di sini baik-baik saja. Kamu harus
semangat dalam lomba dan berusaha semaksimal mungkin. Kamu harus yakin kalau
kamu bisa. Kamu tidak usah melihat hasilnya nanti. Menang atau kalah itu urusan
belakang, yang penting kamu sudah berusaha dengan maksimal. Kakek akan selalu
mendoakanmu. Kamu harus mengejar cita-citamu, Sekar. Kamu harus bisa menjadi
dokter kelak,seperti apa yang kamu cita-citakan.”. Aku sangat semangat setelah
mendengar perkataan dari kakek tadi. “Baik,Kek. Sekar janji kalau sekar akan
semangat dan berusaha semaksimal mungkin. Sekar akan membanggakan kakek, ibu,
dan ayah. Sekar berharap kakek bisa cepat sembuh dan bisa bercanda tawa lagi
bersama Sekar.”Sahutku pada kakek. “Kakek ini sudah tua, Sekar dan
sewaktu-waktu nyawa kakek bisa diambil oleh Allah.”ujar kakek padaku. Lalu aku
pun menjawab “Kakek jangan berbicara seperti itu, itu akan membuatku sedih.”.
Kakek pun menjawab “Sudah sudah kamu tidak usah sedih. Kamu harus selalu
tersenyum. Kamu harus sukses. Seperti pepatah mengatakan Kejarlah cita-citamu
setinggi langit. Langit sangat tinggi Sekar, kamu harus berusaha gigih
menggapai langit itu. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Kamu pasti
bisa. Kamu harus selalu bisa membanggakan ayah dan ibumu kelak.”. Kemudian aku
pun menjawab “Iya kek, Sekar akan selalu mengingat perkataan kakek itu. Sekar
janji akan bisa menggapai langit yang tinggi dengan semangat dan kegigihan
Sekar. Sekar berharap kakek sudah sembuh ketika Sekar sudah pulang dari lomba
dan kita bisa bercanda tawa lagi. Kakek membalasnya dengan tersenyum. Pukul 7
malam.. Kakek sudah tertidur. Aku dan Bi
Surti berniat untuk pulang. Karena aku juga harus belajar mempersiapkan lomba
untuk besok lusa. Aku dan Bi Surti pun berpamitan pada ibu. “Bu, Sekar dan Bi
Surti pulang dulu ya..”ujarku pada ibu. Lalu ibu pun menjawab “Iya Sekar.
Hati-hati di jalan ya.. Dan tolong Bi Surti jaga Sekar ya.“Iya,Bu.”sahut Bi
Surti. “Assalamu’alaikum”ucap aku dan Bi Surti sambil meninggalkan ruang rawat kakek. Ibu pun menjawab “Wa’alaikumsalam.”. Akhirnya Aku dan Bi Surti meninggalkan rumah sakit menuju ke rumah dengan naik taksi. Pukul 8 malam kami sampai di rumah. Aku pun langsung belajar untuk persiapan lomba besok lusa.
Surti. “Assalamu’alaikum”ucap aku dan Bi Surti sambil meninggalkan ruang rawat kakek. Ibu pun menjawab “Wa’alaikumsalam.”. Akhirnya Aku dan Bi Surti meninggalkan rumah sakit menuju ke rumah dengan naik taksi. Pukul 8 malam kami sampai di rumah. Aku pun langsung belajar untuk persiapan lomba besok lusa.
No comments:
Post a Comment