Keesokan harinya, SMP Negeri Harapan 3 mengadakan perlombaan
untuk memeriahkan hari ulang tahun SMP.
Okta :
“Hari ini kita lomba ngedance ya?”
Sandra : “Eh iya, tapi kalian udah siap kan?
Kita kan udah latihan selama 2 minggu.”
Dafa,Okta : “Udah siap kok, San.”
Tanpa
disadari, ternyata Jessica dan Tommy menguping pembicaraan mereka.
Jessica :
“Gimana nih kita, Tom?”
Tommy :
“Santai tinggal joget aja, gue punya CD nya bang jali kok!”
Jessica :
“Hah? Bang Jali? Gue malu kalo joget Bang Jali!”
Tommy : “Ah
udahlah nggak usah malu.”
Lima jam telah
berlalu, semua perlombaan pun sudah selesai. Tetapi hanya lomba dance yang
belum ditampilkan. Pak Amin pun selaku pembawa acara memulai perlombaan tersebut.
Pak Amin : “Kontestan
sudah bersiap?”
Kontestan :
“Siap.”
Pak Amin : “Dan kini
nomer undi 12, Sandra, Okta, dan... Dafa. Silahkan peserta naik ke panggung.”
Setelah
mereka tampil, selanjutnya giliran Jessica dan Tommy yang akan tampil.
Pak Amin : “Selanjutnya
nomer undi 13 yaitu nomer undi terakhir, pesertanya hanya dua cantik dan ganteng. Inilah Jessica
da Tommy. Silahkan peserta naik ke panggung”
Jessica : “Gimana nih?”
Tommy : “Udahlah.”(sambil berjalan naik
panggung)
Hai semuaaa... (sambil
memberi kiss bye)
Penonton : “Huuuu..”
Pak Amin : “Yasudah kita
mulai saja, dengan diiringi musik Bang Jali.”
Penonton
bersorak-sorak sambil melempari kertas-kertas ke arah Jessica dan Tommy.
Setelah Jessica dan Tommy tampil, semua siswa masuk ke kelas masing-masing
untuk diberi pengarahan. Di kelas VIII H kebetulan Pak Dani yang memberikan
pengarahan tentang tugas membuat laporan.
Pak
Dani : “Anak-anak karena acara Ulang
Tahun SMP kita sudah selesai. Maka dari itu, kalian saya beri tugas.
Tommy : “Kok ada tugas sih, Pak?”
Pak
Dani : “Dengarkan Bapak dulu.
Sekolah kita menugaskan kalian untuk membuat laporan Ulang Tahun SMP kita.
Kalian boleh memilih teman sendiri untuk dijadikan kelompok. Yasudah kalian
berdoa terlebih dahulu sebelum pulang.”
Dafa : “Mari kawan-kawan kita berdoa,
berdoa mulai.”
Setelah
selesai berdoa, semua siswa pulang. Tetapi Sandra masih di pintu karena ia
ingin menunggu Dafa dan Okta yang sedang piket. Sandra berencana untuk mengajak
Dafa dan Okta menjadi anggota kelompoknya.
Sandra : “Dafa, Okta jadi kelompokku yuk?”
Dafa : “Boleh boleh.”
Okta : “Yaudah, nanti ngerjainnya di
rumah siapa?”
Dafa :
“Di rumah Sandra aja gimana?”
Sandra : “Boleh deh, kalian belum pernah ke
rumahku kan? Rumahku di Jalan Angsana no. 35.”
Okta :
Nanti jam berapa?”
Sandra : “Jam 2 ya? Soalnya nanti aku mau
pergi bentar sama mamaku ke mall.”
Dafa : “Ohgitu okedeh sipsip.”.
No comments:
Post a Comment