A. Judul : Makalah Matematika “Rumus Bunga Majemuk”
B. Latar
Belakang
Dalam kehidupan masyarakat
Indonesia mengenal adanya sistem perbankan. Sistem perbankan Indonesia
merupakan sebuah tata cara, aturan-aturan, dan pola bagaimana sebuah sektor
perbankan (bank-bank yang ada) menjalankan usahanya sesuai dengan ketentuan
atau sistem yang dibuat oleh pemerintah. Dalam sistem perbankan mengenal adanya
sistem transaksi. Terdapat pilihan transaksi yang dapat dilakukan oleh nasabah
di bank, diantaranya simpan dan pinjam. Kedua jenis transaksi tersebut tidak
terlepas dari adanya bunga bank.
Dalam program simpan dan pinjam,
ditawarkan dua jenis bunga, yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk. Dalam
makalah ini, akan dibahas mengenai rumus bunga majemuk beserta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam program simpan, jika seseorang menyimpan uang di
bank dan bunga yang diperoleh setiap akhir periode tidak diambil, maka bunga
tersebut akan bersama-sama modal menjadi modal baru yang akan berbunga pada
periode berikutnya.
C. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimanakah mendapatkan rumus bunga
majemuk?
2. Bagaimana
penerapan rumus bunga majemuk terhadap permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari?
D. Landasan
Teori
Bunga merupakan pertambahan pada
jumlah uang yang semula dipinjamkan atau diinvestasikan. Bunga majemuk atau yang sering juga disebut dengan bunga berbunga adalah
suatu jumlah yang menyebabkan modal bertambah dalam sejumlah waktu yang
diberikan. Jumlah
bunga majemuk dan modal disebut jumlah uang majemuk. Interval waktu yang sama dan berturut-turut disebut periode konversi atau periode bunga
dan biasanya dalam waktu tiga bulan (kuartalan), enam bulan atau satu tahun.
Jika kita menyimpan modal berupa
uang di bank selama periode bunga tertentu, misalnya satu tahun maka setelah
satu tahun kita akan mendapatkan bunga sebesar p % kali modal yang kita
bungakan. Jika bunga itu tidak kita ambil, tetapi ditambahkan pada modal awal
untuk dibungakan lagi pada periode berikutnya, sehingga besarnya bunga pada
setiap periode berikutnya berbeda jumlahnya (menjadi bunga berbunga), maka
dikatakan modal tersebut dibungakan atas dasar bunga majemuk. Perbedaan bunga majemuk dengan bunga tunggal yaitu
bunga tunggal dihitung berdasarkan modal yang sama setiap periode sedangkan
bunga majemuk dihitung berdasarkan modal awal yang sudah ditambahkan dengan
bunga.
Cara
penggabungan bunga dapat dilakukan secara bulanan, semesteran, atau tahunan.
Beberapa istilah yang terkait dengan masalah bunga majemuk antara lain adalah
frekuensi penggabungan, periode bunga, dan banyaknya periode bunga. Frekuensi penggabungan adalah seringnya bunga
digabungkan dengan modal dalam waktu satu tahun. Periode bunga adalah lamanya
waktu antara dua
penggabungan bunga terhadap modal yang berurutan.
Sistem pembayaran suatu nilai
transaksi dengan menggunakan sistem bunga majemuk atau dimasyarakat lebih
dikenal dengan sistem bunga berbunga, setiap periode pembayaran bunga transaksi
maka bunga transaksi tersebut ditambahkan pada nilai pokok transaksi untuk
mendapatkan total nilai pokok perperiode dan selanjutnya merupakan nilai pokok
transaksi yang baru. Nilai
pokok transaksi yang baru ini akan ditambah bunga transaksi yang baru lagi.
Tingkat bunga (suku bunga) yang di tutup sebagai suku bunga tahunan
disebuttingkat nominal. Bunga majemuk terjadi jika bunga yang dibayarkan selama
periode pertama investasi ditambahkan kepada pokoknya, lalu pada periode kedua,
bunga yang diterima dihitung atas nilai penjumlahan yang baru ini.
E. Pembahasan
1.
Menentukan Rumus Umum Bunga Majemuk
Seseorang
menginvestasikan uang sebesar Mo di bank. Pihak bank memberikan
presentase suku bunga majemuk per bulan sebesar i. Maka dapat ditentukan nilai
akhir modal pada bulan ke-t sebagai berikut.
Misal
:
Modal
awal = Mo
Suku
bunga = i% per bulan
Periode
= t bulan
Modal
akhir merupakan jumlahan antara modal awal dengan besar bunga yang diperoleh.
Besar
modal setelah 1 bulan
Bunga
= B1 = Mo . i
Modal
= M1 = M + B1
= Mo + Mo .
i
= Mo (1+i)
Besar
modal setelah 2 bulan
Bunga
= B2 = M1 .
i
Modal
= M2 = M1 + B2
= M1 + M1 .
i
= Mo (1+i) + Mo
(1+i) . i
= Mo (1+i)2
Besar
modal setelah 3 bulan
Bunga
= B3 = M2 . i = Mo (1+i)2
. i
Modal
= M3 = M2 + B3
= Mo (1+i)2
+ Mo (1+i)2 . i
= Mo (1+i)3
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa setelah n bulan :
|
|
2.
Pembahasan Soal
1.
Wayan
Tantri meminjam uang Rp 2.000.000 dengan bunga majemuk. Suku bunga
5,2% per tahun, tentukan uang yang harus dikembalikan Wayan selama jangka
8 tahun!
Jawab :
Diketahui : M0 = 2.000. 000
i = 5,2% per tahun, n = 8 tahun
Ditanya : Mt = ?
i = 5,2% per tahun, n = 8 tahun
Ditanya : Mt = ?
Dijawab :
Mt = M0 ( 1 + b ) n
Mt = M0 ( 1 + b ) n
Mt = 2.000.000 (1 + 5,2% ) 8
Mt = 2.000.000 (1 + 5,2% ) 8
Mt = 3.000.239,4288
Jadi, uang yang dikembalikan Wayan dalam 8 tahun adalah Rp 3.000.239,4288
Mt = 2.000.000 (1 + 5,2% ) 8
Mt = 3.000.239,4288
Jadi, uang yang dikembalikan Wayan dalam 8 tahun adalah Rp 3.000.239,4288
2.
Raja meminjam uang di
Bank Makmur Rp. 3.000.000.00,- bank tersebutmemberikan Bunga majemuk 3,5% per
tahun dengan periode pembungaan setiap semester. Jika Raja meminjam bunga
dalam jangka waktu 2 tahun. Tentukan jumlah uang yang harus dikembalikan
pada akhir tahun ke-2.
Jawab :
Diketahui : M0 =
Rp . 3 jt
i = 3,5% per tahun
= 3,5% : 2
= 1,75% per semester
n = 2 tahun
= 4 semester
Ditanya : Mt =
?
Dijawab :
Mt = M0 ( 1 + b ) n
Mt = 3 . 106 ( 1 + 1,75% ) 4
Mt = 3 . 106 (1,0175) 4
Mt = Rp. 3.052.500.00,-
Jadi, jumlah uang yang harus
dikembalikan pada akhir tahun ke-2 adalah Rp. 3.052.500.00,-
3.
Modal sebesar Rp.
10.000.000,00 didepositokan dengan tingkat bunga majemuk 5% per
tahun. Dalam waktu berapa tahun nilai akhir deposito itu akan menjadi Rp.
11.576.250,00?
Jawab :
Diketahui : M0 =
Rp. 10.000.000,00
Mt = Rp. 11.576.250,00
Ditanya : n tahun ?
Dijawab :
Mt = M0 (
1 + b ) n
11.576.250,00 = 10.000.000,00 (1 + 5% )n
1,1576250 = (1,05 )n
n = 1,05 log 1,1576250
n = 3
Jadi, waktu yang diperlukan adalah 3 tahun.
F.
Penutup
1.
Kesimpulan
Bunga
merupakan pertambahan pada jumlah uang yang semula dipinjamkan atau yang
diinvestasikan. Bunga majemuk adalah jumlah modal atau pinjaman pokok ditambah
bunga yang diperoleh sebelumnya. Jumlah bunga majemuk dan modal disebut jumlah
uang majemuk. Interval waktu yang sama yang berturut turut disebut periode
konversi atau periode bunga dan biasanya dalam waktu tiga bulan (kuartalan),
enam bulan atau satu tahun.
2.
Saran
Penulis
menyusun makalah laporan yang berjudul “Rumus Bunga Majemuk” ini agar pembaca
lebih mudah dalam memahami materi yang penulis susun mengenai materi hitung
keuangan tentang bunga majemuk. Penulis mengambil refernsi dari berbagai sumber
agar teruji kebenarannya. Untuk itu penulis berharap pembaca dapat dengan mudah
belajar bunga majemuk dengan menggunakan laporan makalah ini.
G. Daftar
Pustaka
Damayasa, Putu. Bunga Majemuk dan Contohnya. http://www.konsep-matematika.com/2016/08/bunga-majemuk-dan-contohnya.html
Idayanti, Fitri. Makalah Bunga Majemuk. http://pitto4492.blogspot.co.id/2013/11/makalah-bunga-majemuk.html
Tigaraksa,Alwan. Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk.
http://salwani-alwan.blogspot.co.id/2015/04/bunga-tunggal-dan-bunga-majemuk.html
Dhini. Bunga Majemuk. http://dhini20128300465.blogspot.co.id/2015/08/bunga-majemuk.html
Martopo, Fredi. Bunga Majemuk. http://fredymartopo.blogspot.co.id/2014/02/bunga-majemuk.html
Paradise, Helly. Pembahasan Soal Bunga Majemuk
http://scientific-paradise.blogspot.co.id/2015/10/pembahasan-soal-bunga-majemuk-dan.html
No comments:
Post a Comment