WELCOME TO MY SIMPLE BLOG, MAY USEFUL FOR US

Monday, September 22, 2014

Cerpen "AKU DAN MIMPIKU" (Part 3)



PART 3
18 Februari 2014...
Tepat 3 minggu lamanya kakek dirawat di rumah sakit. Aku selalu berdoa agar kakek cepat sembuh dan bisa bercanda tawa lagi denganku. Di rumah aku hanya bersama Bi Surti. Tanpa kakek yang biasanya aku ajak bercanda. Sungguh sangat menyedihkan. Sore ini, aku berniat mengunjungi kakek dengan ditemani Bi Surti. Aku juga ingin meminta doa karena lusa aku akan mengikuti Lomba Olimpiade Sains Nasional Mapel Biologi Tingkat Provinsi. 1 Bulan yang lalu aku mengikuti lomba tersebut tingkat Kabupaten dan alhamdullilahnya aku mendapat juara 1. Sesuai dengan ketentuan, juara 1 sampai dengan 3 maju ke provinsi. Aku sangat bersemangat mengikuti lomba tersebut.
Aku ingin membanggakan ayah, ibu, kakek, guru, dan semua orang yang telah mendukungku selama ini. Aku dan Bi Surti ke rumah sakit naik taksi. Dan setelah beberapa lama, akhirnya kami sampai juga di rumah sakit. Aku dan Bi Surti bergegas menuju ruang rawat kakek. Aku sudah tidak sabar ingin melihat keadaan kakek. Akhirnya kami pun sampai di ruang rawat kakek. Terlihat kondisi kakek belum saja membaik. Banyak alat-alat yang masih terpasang di tubuh kakek. “Assalamu’alaikum.”ujarku menyapa ibu dan kakek. “Wa’alaikumsalam.”jawab ibu dan kakek bersamaan. “Kakek bagaimana keadaannya?Sudah membaik kan?”tanyaku pada kakek. Dan kakek pun menjawab “Kakek tidak apa-apa Sekar, jangan mengkhawatirkan kakek ya.”.Terlihat sekali kakek berbohong kepadaku, karena wajah kakek saja masih pucat. Tiba-tiba Ibu menghidupkan suasana”Oh iya Sekar, lusa mau lomba di provinsi kan? Sekar harus semangat ya!”. “Apa?Sekar mau lomba di provinsi?”sahut kakek. Kemudian aku pun menjawab “Iya kek, lusa aku lomba di provinsi dan dikarantina selama 1 minggu. Aku merasa sedih karena tidak bisa menjenguk kakek selama 1 minggu. Pasti aku akan merindukan kakek.”. Kemudian kakek pun menjawab “Sudahlah Sekar, kamu tidak usah terlalu mencemaskan kakek. Kakek di sini baik-baik saja. Kamu harus semangat dalam lomba dan berusaha semaksimal mungkin. Kamu harus yakin kalau kamu bisa. Kamu tidak usah melihat hasilnya nanti. Menang atau kalah itu urusan belakang, yang penting kamu sudah berusaha dengan maksimal. Kakek akan selalu mendoakanmu. Kamu harus mengejar cita-citamu, Sekar. Kamu harus bisa menjadi dokter kelak,seperti apa yang kamu cita-citakan.”. Aku sangat semangat setelah mendengar perkataan dari kakek tadi. “Baik,Kek. Sekar janji kalau sekar akan semangat dan berusaha semaksimal mungkin. Sekar akan membanggakan kakek, ibu, dan ayah. Sekar berharap kakek bisa cepat sembuh dan bisa bercanda tawa lagi bersama Sekar.”Sahutku pada kakek. “Kakek ini sudah tua, Sekar dan sewaktu-waktu nyawa kakek bisa diambil oleh Allah.”ujar kakek padaku. Lalu aku pun menjawab “Kakek jangan berbicara seperti itu, itu akan membuatku sedih.”. Kakek pun menjawab “Sudah sudah kamu tidak usah sedih. Kamu harus selalu tersenyum. Kamu harus sukses. Seperti pepatah mengatakan Kejarlah cita-citamu setinggi langit. Langit sangat tinggi Sekar, kamu harus berusaha gigih menggapai langit itu. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Kamu pasti bisa. Kamu harus selalu bisa membanggakan ayah dan ibumu kelak.”. Kemudian aku pun menjawab “Iya kek, Sekar akan selalu mengingat perkataan kakek itu. Sekar janji akan bisa menggapai langit yang tinggi dengan semangat dan kegigihan Sekar. Sekar berharap kakek sudah sembuh ketika Sekar sudah pulang dari lomba dan kita bisa bercanda tawa lagi. Kakek membalasnya dengan tersenyum. Pukul 7 malam.. Kakek sudah tertidur.  Aku dan Bi Surti berniat untuk pulang. Karena aku juga harus belajar mempersiapkan lomba untuk besok lusa. Aku dan Bi Surti pun berpamitan pada ibu. “Bu, Sekar dan Bi Surti pulang dulu ya..”ujarku pada ibu. Lalu ibu pun menjawab “Iya Sekar. Hati-hati di jalan ya.. Dan tolong Bi Surti jaga Sekar ya.“Iya,Bu.”sahut Bi
Surti. “Assalamu’alaikum”ucap aku dan Bi Surti sambil meninggalkan ruang rawat kakek. Ibu pun menjawab “Wa’alaikumsalam.”. Akhirnya Aku dan Bi Surti meninggalkan rumah sakit menuju ke rumah dengan naik taksi. Pukul 8 malam kami sampai di rumah. Aku pun langsung belajar untuk persiapan lomba besok lusa.

No comments:

Post a Comment