WELCOME TO MY SIMPLE BLOG, MAY USEFUL FOR US

Monday, September 22, 2014

Drama "HANTU PEMERSATU" (Part 7)

PART 7
Keesokan harinya Pak Amin menyuruh anak-anak berkumpul di lapangan untuk memulai kegiatan jelajah.

Pak Amin     : “Anak-anak ayo sekarang kumpul di lapangan.”

Semua siswa : “Ya, Pak.”

Jessica           : “Ada apa sih Pak lagi enak-enakan tidur malah bapak bangunin.”

Pak Amin     : “Eh kamu Jessica yang lain ribut dengan persiapan jelajah kamu malah asik-asikan tidur.”

Jessica           : “Emangnya ada apa sih Pak?”

Pak Amin     : “Bapak sengaja kumpulin kalian karena bapak mau memberi tau sesuatu.

Tommy         : “Sesuatu apa Pak?”


Pak Amin     : “Iya bapak mau kasih tau kalian kalau nanti kita mulai kegiatan jelajah sekitar jam 15.00 WIB. Nah sekarang kalian siapin semua keperluan untu jelajah nanti.

Semua siswa : “Siap Pak.”

          Tepat pukul 15.00 WIB jelajah pun dimulai. Semua siswa sudah cukup siap termasuk Jessica, Tommy, Sandra,dan Okta.

Okta             : “Pak emangnya kita mau jelajah kemana?”

Pak Amin     : “Kalau itu sih masih rahasia, yang penting kalian nanti ikuti petunjuk yang ada.”

Okta             : “Andaikan masih ada Dafa pasti jelajah kali ini lebih seru.

Sandra          : “Ah kamu ini, jadi merinding aku.” (Sahut Sandra)

Pak Amin     : “Ayo anak-anak kita langsung berangkat.”

Semua siswa : “Iya Pak

          Jelajah pun dimulai, tetapi di tengah-tengah perjalanan ada sesuatu yang ingin menyelakai Jessica.

Jessica           : “Eh temen-temen kalian duluan aja, aku yang belakangan aja kalian kan penakut.”

Okta             : “Ah kamu ini Jes sok pemberani.”

Jessica           : “Aku kan emang pemberani.”

Sandra          : “Udahlah nggak usah ribut ayo kita lanjutin perjalanannya.”

          Saat di lereng gunung, Jessica mengalami hal yang aneh. Tiba-tiba ia terpeleset di jurang dan ia hanya berpegangan pada batang kayu.

Jessica           : “Tolong..tolong..”

Okta             : “Temen-temen Jessica ditarik Dafa tuh, aku lihat sendiri.” (Sambil melihat jurang)

Sandra          : “Serius kamu?” (Dengan wajah panik)

          Tanpa berbicara sepatah kata pun Tommy langsung berlari menolong Jessica.

Okta             : “Tunggu Tom, percuma kamu tolongin Jessica. Biar aku aja yang bicara sama Dafa.”

Tommy         : “Kalau Jessica mati gimana?” (Sambil mengulurkan tali ke Jessica)

Okta             : “Minggir kamu, Dafa Jessica temenku, Tolong jangan bawa dia, Tolong lepasin Jessica.”

          Akhirnya Jessica dilepaskan dafa dan temen-temannya menyelamatkan Jessica.

Okta             : “Alhamdullilah kamu selamat,Jes.”

Sandra          : “Syukurlah.”

Jessica           : “Makasih ya.”

Tommy         : “Sama-sama, Jes.”

          Dari kejadian yang baru saja dialami Jessica, Tommy terheran-heran dan berpikiran bahwa Dafa marah besar kepada mereka.

Tommy         : “Aneh banget ya kejadian yang dialamin Jessica. Jangan-jangan Dafa marah besar sama kita?”

Okta             : “Dari kejadian pertama Tommy, Sandra, dan aku dihantui Dafa. Aku menyimpulkan kalau si Dafa nggak tenang karena si Dafa ingin menyatukan kita.”

Jessica           : “Masa gitu sih?”

Okta             : “Iya, pas di kamar mandi aku mendapat pesan dari Dafa biar kita semua bersatu dan rukun.”

Tommy         : “Kayaknya Okta bener tuh.”

Sandra          : “Iya tuh, aku juga berpendapat yang sama.”

Okta             : “Oke, mulai sekarang kita menjadi sahabat ya.”

Tommy         : “Iya oneng..”

          Tanpa disadari ternyata hantu Dafa muncul lagi. Kemudian Okta pun berbicara dengan hantu Dafa.

Okta             : “Dafa kita udah baikan kok, jadi kamu tenang ya di sana.”

Tommy         : “Emang kamu bisa bicara sama setan?”

Okta             : “Bisa dong.. Okta gitu loh.”

          Akhrinya hantu Dafa pun tersenyum kepada mereka semua. Terlihat hantu Dafa bahagia karena mereka sudah rukun kembali.

Jessica           : “Maafin aku ya Dafa.”

Okta             : “Jangan lupa oleh-olehnya ya coy, tahu crispy.”

Jessica           : “Di saat kayak gini masih aja mikir makanan, dasar!”

Okta             : “Gue lapeeeeeer...”

Semua           : “Bye Dafa..” (sambil melambaikan tangan mereka untuk Dafa)

          Akhirnya mereka bisa kembali dengan selamat. Mereka menjadi sahabat sejati untuk selamanya. Dan akhirnya selesai juga ngepost drama dan cerpennya sekaligus juga ngepost dari awal. Pengalaman banget. Jadi pengalaman adalah guru yang terbaik. Inget terus pengalaman tersebut. Baik yang menyenangkan atau sebaliknya.
Wassalam!



TAMAT
Finally!
Dan akhirnya selesai juga ngepost drama dan cerpennya sekaligus juga ngepost dari awal. Pengalaman banget. Jadi pengalaman adalah guru yang terbaik. Inget terus pengalaman tersebut. Baik yang menyenangkan atau sebaliknya. Untuk pengalaman yang buruk, jangan sampai kita masuk ke lubang yang sama. Gali lubang-lubang lainnya untuk mendapatkan pengalaman lain!

Selamat malam.
Wassalam!

No comments:

Post a Comment